AKHMAD NIDHOM: Komisioner KPU yang Selalu Tegas Menyikapi Pelanggaran
KPU SIDOARJO; Terkesan pendiam, namun selalu bersikap tegas setiap menyikapi permasalahan terkait pelaksanaan Pilkada 2024. Itulah Akhmad Nidhom, Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan KPU Kabupaten Sidoarjo. Sesuai jabatannya, komisioner asal Tanggulangin ini, memang dikenal tidak mau kompromi, apalagi terkait dengan penegakan aturan dalam pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jatim maupun Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo.
Di jajaran lembaga Adhoc, dia akrab dipanggil dengan sebutan Pak Nidhom, yang memang mempunyai tanggung jawab melaksanakan tindakan/sanksi hukum atas berbagai pelanggaran yang dilakukan semua anggota/penyelenggara di semua tingkatan. “Ini memang sudah menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab. Mau bagaimana lagi mas,” ujar Nidhom, saat berbincang santai di tengak kesibukannya beberapa waktu lalu.
Dalam berbagai forum kegiatan, Nidhom selalu mewanti-wanti dengan menyelipkan pesan moral kepada semua jajaran adhoc,--penyelenggara Pilkada,--untuk bekerja secara profesional sesuai dengan sumpah dan janji. “Terserah dibilang apa pun, saya harus bersikap tegas. Bahkan saya juga sering bilang ke teman-teman jajaran adhoc, kalau ada yang tidak sanggup melaksanakan tugas, tolong bicara dan temui saya secepatnya. Biar saya juga bisa segera melakukan proses pergantian antar waktu,” ujar Nidhom, memberikan kiasan upaya pihaknya menjaga marwah lembaga adhoc Sidoarjo.
Catatan yang dihimpun setidaknya ada beberapa jajaran panitia penyelenggara di tingkat kecamatan (PPK) dan PPS (desa) yang terbukti melakukan berbagai pelanggaran harus menerima sanksi dan tindakan tegasnya saat menjelang pelaksanaan Pemilukada serentak bulan lalu. Mereka yang dinilai melanggar etika dan peraturan sebagai penyelenggaran Pilkada pun, terpaksa di-PAW (Pergantian Antar Waktu).
Nidhom menyadari, dengan bersikap tegas ini memang memberi konsekuensi. Misalnya, dirinya beberapa kali mendapat teror, bahkan ancaman atas keselamatan dari oknum yang merasa dirugikan atas tindakannya. “Tapi dengan kerja sama dan kordinasi yang baik dengan semua pihak, terutama dari aparat keamanan semua bisa diselesaikan,” ujarnya. (parmaskpusda)