Berita Terkini

KPU Sidoarjo Gelar Bimtek 18 PPK Pahami Aturan Teknis Penyelenggaraan Hari ‘H’ Coblosan 27 Nopember 2024

KPU SIDOARJO; Menjelasng hari ‘H’ coblosan’ semakin dekat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada Komisioner Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Selasa (12/11). Giat ini diikuti 18 komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan PPK se-Sidoarjo.
Dalam pemaparannya, Haidar Munjid, Komisioner Divisi Teknis dan Penyelenggaraan KPU Sidoarjo meminta peserta benar-benar memahami materi Bimtek sesuai isi buku panduan  tentang teknis pelaksanaan dan penyelenggaran pemilihan. 
“Kami minta anggota PPK  benar-benar memahami seluruh isi dalam buku pantuan atau buku pintar itu. Karena setelah ini rekan-rekan harus segera mem-break down materi Bimtek kepada semua PPS dan KPPS,” ujar Haidar.
Dia menambahkan bahwa semua teknis seputar aturan, teknis serta pedoman penyelenggaraan pemilihan Pemilukada serentak sudah tertulis dalam buku panduan/pintar.
“Buku ini adalah relnya semua teknis penyelenggaran pemilihan.Jadi ikuti semua aturan yang tertulis dalam buku pintar ini. Jangan sampai keluar dari rel,” tuturnya.
Mengingat semakin terbatasnya waktu ,Haidar memberi waktu selama 3 hari ke depan  kepada anggota PPK yang mengikuti Bimtek ini untuk segera mengatur jadwal dan waktu pelaksanaan Bimtek di wilayahnya masing-masing.
Tujuan bimtek untuk menjadikan 90 Anggota PPK untuk menjadi fasilitator kegia
Lebih lanjut Fauzan menjelaskan mulai hari ini dan selanjutnya PPK secepatnya melakukan berbagai upaya kordinasi baik di internal PPK dan juga KPU guna persiapan pelantikan anggota KPPS di wilayahnya masing-masing.
Dijelaskan materi Bimtek masih membahas materi tentang sistematika Rancangan Kebijakan dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang sistem pemungutan dan  penghitungan suara dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur.Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota.
Adapun materi yang tertulis dalam buku panduan adalah tentang  5 isu strategis yang perlu disiapkan dan yang akan dihadapi oleh KPU selaku penyelenggara Pemilukada. Lima Isu strategis ini berhubungan dengan sistematika pemungutan dan penghitungan  suara pemilih (Puratungra). 
“Kita selaku lembaga Adhoc untuk penyelenggaraan Pemilukada pengertian serta pemahaman tentang sistematika cara dan teknis tahapan pelaksanaan mutlak harus dipahami, terutama rekan-rekan kita di PPS. Jadi teman-teman PPK mohon kerjasamanya untuk bisa membantu para petugas PPS di wilayahnya masing-masing,” pinta Haidar.
Lima isu strategisdiantaranya, pertama; siapa saja pemilih yang berhak memberikan suaranya di TPS, lalu kedua adalah penerapan prinsip terbuka. Selanjutnya ketiga terkait penggunaan dokumen lain selain KTP elektronil sebagai pengganti Surat Keterangan (Suket) perekaman dan keempat adalah Pengalokasian waktu bagi pemilih pindahan. 
Terakhir,--kelima adalah  menyangkut mitigasi terhadap suara yang belum ditanda tangani oleh Ketua KPPS, namun sudah dicoblos. “Sekali lagi saya sampaikan,semua aturan dan teknis pelaksanaan pemilihan sudah ada/tertulis di buku panduan,tinggal ikuti saja,” tegasnya.
“Saya pikir semua sudah cukup jelas.Kepasa rekan-rekan PPK saya ucapkan selamat bekerja. Kita ketemu lagi di sini, pada hari Minggu depan untuk bersama-sama mengikuti acara simulasi pemilihan,” tambah Haidar. (Parmaskpusda)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 359 kali