PERSIAPAN DAN EVALUASI TERAKHIR JELANG PILKADA 2024: KPU Sidoarjo Gelar Simulasi ‘Coblosan’ Berjalan Lancar
KPU SIDOARJO : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo menggelar simulasi pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim dan Pemilihan Bupati/Wakil Bupati (Pilbup) Sidoarjo, pada Minggu (17/11) pagi. Kegiatan simulasi yang digelar di halaman KPU ini, sengaja diskenario seperti pelaksanaan hari ‘H’ coblosan pada 27 Nopember mendatang. Hadir di antaranya para komisioner KPU, Bawaslu Sidoarjo maupun unsur dari keamanan,--kepolisian maupun petugas TNI serta petugas Linmas dari pemerintahan desa. Juga hadir pihak Liaison Officer (LO) masing-masing Paslon. Pihak KPU Sidoarjo juga mengundang petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan 364 Panitia Pemungutan Suara (PPS) seluruh desa di Sidoarjo, sebagai pemilih. Sebagai simulator penyelenggara pemungutan dan penghitungan suara dalam simulasi itu, telah dilakukan petugas KPPS Desa Cemeng Kalang, Sidoarjo. Giat simulasi ini di bawah tenda putih dipasang di halaman KPU ini juga dihadiri perwakilan dari KPU Jawa Timur. Sesuai jadwal, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2024 ini dimulai pukul 07.00. Diawali dengan pengambil sumpah para KPPS, yang selanjutnya melakukan tugas dan fungsinya,-- mulai penerimaan kartu panggilan dari pemilih, pemanggilan pemilih sesuai antrean, hingga pemilih masik ke bilik mencoblos surat suata. Selanjutnya memasukan kartu suara ke kotak, lalu mencelupkan jarinya ke tinta sebagai tanda sudah mencoblos. Juga dilakukan simulasi terjadinya persoalan, misalnya bagaimana melayani pemilih tambahan atau Daftar Pemilih Tetap baru (DPTb). Misalnya pemilih belum terdaftar DPT, lalu cukup membawa KTP elektronik maka harus tetap dilayani oleh petugas KPPS. Selain itu adanya pemilih yang pindah tempat pilih,--apakah antar TPS maupun daerah yang masih di wilayah Jawa Timur. Selain itu disimulasikan persoalan adanya surat suara yang sudah tercoblos saat diberikan ke pemilih, maka secepatnya harus ditarik untuk diganti surat suara baru. Maka untuk mengantisipasi kartu suara yang disiapkan di masing-masing TPS jumlah dilebihi 2,5 persen dari jumlah DPT. Persoalan lainnya yang juga disimulasikan adalah tata cara penghitungan hasil pemungutan suara, lengkap dengan para saksi yang ditunjuk dari masing-masing Paslon. Ini dilakukan setelah TPS dinyatakan ditutup pada pukul 13.00. “Simulasi ini memang sengaja kita sesuaikan dengan kondisi riilnya seperti pada hari ‘H’ pada 27 November nanti. Termasuk tata cara dan urutan pelaksanaan maupun timelinenya. Semuanya disamakan dengan pelaksanaan rielnya,” ujar Haidar Munjid, Koordinator Divisi Teknis Pelaksanaan KPU Sidoarjo. Sehingga dalam simulasi ini, selain pihaknya dapat melakukan kajian sekaligus sebagai evaluasi terakhir sebagai antisipasi persoalan dan solusinya berdasarkan peraturan. Dijelaskan, dalam simulasi ini pihaknya akan mengukur rentang waktu yang dibutuhkan masyarakat pada saat menyalurkan hak pilihnya dalam pesta demokrasi itu. Termasuk tempo bagi petugas KPPS untuk melakukan penghitungan suara hasil Pilkada. “Dengan begitu kami bisa memperkirakan pada jam berapa akan berakhir. Termasuk soal waktu yang dibutuhkan KPPS untuk menyelesaikan berkas-berkas administrasi hingga pengunggahan data-data itu melalui aplikasi Sirekap,” imbuh Haidar. Bukan hanya itu, melalui simulasi tersebut pihaknya juga bisa menginventarisir potensi persoalan yang bisa timbul di TPS. “Kalau problemnya sudah ketemu, kita tinggal mencari solusinya untuk memitigasi masalah tersebut. Misalnya mengatasi masalah kesalahan penulisan di form C Hasil Plano dan sebagainya,” tuturnya. “Alhamdulillah, simulasi berjalan lancar, berikut adanya permasalahan dapat diselesaikan sesuai koridor peraturan dan perundang-undangan dalam pelaksanaan Pilkada 2024,” tambah Haidar. (parmaskpusda)