Arsip

KPU Terima DAK2 Pemilihan Serentak 2018

Jakarta, kpu, go, id–Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah menerima Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (31/07). DAK2 tersebut akan digunakan untuk penyelenggaraan pemilihan serentak 2018 di 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota di Indonesia. “KPU telah menerima DAK2 dari Kemendagri pada Senin (31/07),” ujar Ketua Divisi Humas, Data Informasi dan Hubungan Antar Lembaga KPU RI Viryan di Kantor KPU RI, Selasa (01/08). DAK2 yang diterima KPU berjumlah 217.001.089 dengan rincian 109.952.173 laki-laki dan 107.048.916 perempuan. Viryan menjelaskan DAK2 tersebut berguna untuk menghitung persentase jumlah dukungan yang harus dikumpulkan calon perseorangan berdasarkan jumlah penduduk yang mempunyai hak pilih. Berdasarkan ketentuan Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016, persentase jumlah dukungan calon perseorangan antara 6,5 persen sampai 10 persen dari jumlah penduduk yang memiliki hak pilih. Pemilih yang dapat memberikan dukungan adalah mereka yang berdomisili di daerah pemilihan dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau surat keterangan yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat yang menerangkan bahwa  penduduk tersebut berdomisili di wilayah administratif yang sedang menyelenggarakan Pemilihan paling singkat 1 (satu) tahun. Viryan juga menjelaskan sesuai Peraturan KPU Nomor 01 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakkil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2018, setelah menerima DAK2, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota akan melakukan rekapitulasi DPT Pemilihan Umum atau pemilihan terakhir sebagai dasar penghitungan jumlah minimum dukungan persyaratan pasangan calon perseorangan. Selanjutnya, ketentuan tentang syarat dukungan pasangan calon perseorangan dituangkan dalam Surat Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. SK tersebut akan dicantumkan dalam pengumuman jadwal penyerahan dokumen dukungan. “Jadi sejak awal bakal calon perseorangan sudah mengetahui berapa jumlah minimal dukungan dan persebaran dukungan yang harus mereka penuhi,” ujarnya. Sesuai jadwal, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota akan mengumumkan syarat minimal dukungan calon perseorangan pada 9 sampai 22 November 2017. Sementara jadwal penyerahan syarat dukungan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ke KPU Provinsi berlangsung pada 22 sampai 26 November 2017. Untuk pemilihan bupati dan wali kota dilaksanakan pada 25 sampai 29 November 2017. (*)

KPU KABUPATEN/ KOTA DI JATIM SOSIALISASIKAN PEREKAMAN E-KTP

Surabaya, kpujatim.go.id–Setelah diinstruksikan oleh Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) secara informal,  saat ini KPU Kabupaten/ Kota di Jawa Timur telah melakukan sosialisasi perekaman e-KTP. Data bahwa seluruh KPU Kabupaten/ Kota di Jawa Timur telah melakukan sosialisasi perekaman e-KTP dan berkoordinasi dengan Dispenduk, diketahui berdasarkan hasil Rapat Pimpinan dua hari kemarin (6-7/6) di KPU Kabupaten Sidoarjo. Divisi Perencanaan dan Data KPU Jatim, Choirul Anam menjelaskan bahwa sosialisasi perekaman e-KTP yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/ Kota sebagai upaya untuk membantu Dinas Kependudukan (Dispenduk). “Hal ini perlu dilakukan karena berdasarkan data yang diperoleh dari Dispenduk tingkat Provinsi yang disampaikan melalui Gubernur pada rapat bersama dengan Komisi II DPR RI tanggal 2 Mei 2017, sebesar 14,28% Wajib KTP di Jawa Timur belum melakukan perekaman e-KTP,” ujar Anam (6/6). Sosialisasi perekaman e-KTP ini menurut Anam penting dilakukan sebab ke depan kemungkinan kuat yang menjadi pemilih adalah yang sudah melakukan perekaman e-KTP. “Dalam proses sosialisasi perekaman e-KTP ini KPU Kabupaten/ Kota perlu berkoordinasi pula dengan Dispenduk, untuk meminta data terkait yang belum melakukan perekaman e-KTP sampai tingkat desa. Tujuannya agar KPU memiliki data potensi penduduk yang tidak bisa memilih atau pemilih yang masuk dalam kategori pemilih yang belum memiliki e-KTP,” jelas Divisi Perencanaan dan Data KPU Jatim. Dengan sosialisasi perekaman e-KTP ini, sebagaimana disampaikan oleh Anam, juga dapat meminimalisir kekacauan terkait pemutakhiran DPT KPU. Kemudian, sosialisasi perekaman e-KTP oleh KPU Jatim diinstruksikan secara informal kepada Kabupaten/ Kota, karena memang sampai hari ini belum ada kebijakan formal dari KPU RI terkait pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan. “Saat ini Kita masih dalam proses menunggu Undang-undang dan Peraturan KPU. Senyampang menunggu Undang-undang dan Peraturan KPU, tidak ada salahnya KPU Kabupaten/ Kota ikut melakukan proses Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan dengan membantu Dispenduk. Adapun dasar hukum melakukan sosialisasi perekaman e-KTP ialah e-KTP menjadi salah satu syarat untuk memilih,” tegas Anam. Beberapa hal yang sudah dilakukan KPU Kabupaten/ Kota untuk mendukung sosialisasi perekaman e-KTP antara lain membuat form laporan untuk pemilih pemula, mencetak brosur, spanduk, serta baliho.(AACS)

KETUA KPU JATIM TEKANKAN WTP TAHUN DEPAN

Sidoarjo, kpujatim.go.id–Berbagai pokok bahasan dibahas bersama untuk disamakan persepsinya di dalam Rapat Pimpinan (Rapim) kali ini. Salah satu bahasan yang didiskusikan pada forum yang dihadiri Ketua dan Sekretaris KPU se-Jawa Timur ini, yakni mengenai pelaporan keuangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito begitu menekankan agar pelaporan keuangan KPU dapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tahun depan. Eko menyampaikan kepada Ketua dan Sekretaris KPU Kabupaten/ Kota yang hadir, bahwa pada Rapimnas bulan lalu (Mei-red), Ketua KPU RI, Arief Budiman menegaskan KPU berupaya untuk WTP tahun depan. “Bahkan jika kemungkinan ada persoalan-persoalan dalam pelaporan keuangan, sampai Pak Arief bilang, KPU tidak berkeberatan dialihkan ke Aparat Penegak Hukum (APH). Bahkan jika menyangkut persoalan akan segera ditindaklanjuti ke pelaporan APH,” kata Eko (06/06). Eko mengimbuhkan, “Mengingat apa yang disampaikan Ketua KPU RI ini Kawan-kawan, Kita sebagai satuan kerja di bawahnya harus berupaya pula dan mendukung agar status KPU tahun depan dapat WTP. Langkah pertama yang perlu Kita lakukan untuk bisa WTP adalah Kita menyelesaikan tanggung jawab pelaporan keuangan yang perlu Kita tindak lanjuti”. Menanggapi yang disampaikan Ketua KPU Jatim, Sekretaris KPU Jatim, HM. Eberta Kawima menambahkan penjelasan. “Bapak/ Ibu, Kita ini mengelola uang rakyat dalam setiap kegiatan yang Kita lakukan. Maka sudah menjadi keharusan Kita WTP itu, dan tidak lagi WDP (Wajar Dengan Pengecualian). WDP mengandung arti bahwa Kita tidak bisa menyajikan laporan pertanggungjawaban keuangan terkait dengan kas dan setara kas. Di sini, menjadi keharusan Sekretaris untuk memantau langsung perkembangan pengerjaan laporan keuangan oleh bendahara dan operator. Jadi Sekretaris harus mengecek betul  laporan keuangan satuan kerja, dan jangan hanya skedar pasrah,” ujar Wima. Berikutnya Wima menuturkan pula jika pasca Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 selesai, KPU Jatim bersedia segera diaudit untuk menunjukkan akuntabilitasnya. “Nanti setelah Pilgub selesai, Kita akan berkirim surat ke BPK RI sebelum mereka datang untuk melakukan audit. Jadi Kita akan meminta kepada BPK RI untuk segera mengaudit laporan keuangan Kita. Sehingga akuntabilitas Kita ini benar-benar dapat dipertanggungjawabkan,” tutur Wima dihadapan seluruh peserta Rapim. (AACS)

HADAPI PILKADA 2018, KPU JATIM DORONG KABUPATEN/ KOTA OPTIMALISASI RPP

Sidoarjo, kpujatim.go.id–Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2018 yang sebentar lagi segera memasuki tahapan, Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) mendorong KPU Kabupaten/ Kota untuk melakukan optimalisasi Rumah Pintar Pemilu (RPP). Komitmen ini disampaikan Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro dalam Rapat Pimpinan (Rapim) yang digelar KPU Jatim bersama dengan 38 KPU Kabupaten/ Kota di Jawa Timur, tanggal 6 sampai dengan 7 Juni 2017 di KPU Kabupaten Sidoarjo, jalan Cemengkalang Nomor 1 Sidoarjo. Pada Rapim atau forum konsolidasi internal KPU se-Jawa Timur ini, Gogot Cahyo Baskoro mendorong optimalisasi RPP, mengingat RPP merupakan media pendidikan pemilih, yang bertujuan utama untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan. Termasuk  pada Pilkada 2018 nanti. “Saat ini di Jawa Timur sudah diresmikan 33 RPP. Satu RPP KPU Jatim dan 32 RPP KPU Kabupaten/ Kota. Evaluasi awal publikasi sampai dengan sekarang, masyarakat belum banyak yang tahu terkait keberadaan RPP karena promosi eksistensi dan aktivitas RPP masih kurang. Selain itu, promosi masih dilakukan secara manual dan terbatas. Akibatnya ada kabupaten/ kota yang kualahan melayani pengunjung, namun ada juga yang masih sepi pengunjung,” papar Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim (06/06). Maka, menurut Gogot dalam optimalisasi RPP ini dibutuhkan sebuah inovasi. “Mengapa inovasi, karena pertama ide pemikiran yang out of the box akan memperkaya bentuk dan strategi pendidikan pemilih. Kedua, pendidikan pemilih tidak dapat dilakukan dengan cara-cara kaku, namun harus lebih fleksibel dengan mengedepankan local content, tapi tetap menyesuaikan perkembangan zaman,” ungkap Komisioner KPU Jatim yang menggawangi peningkatan partisipasi pemilih ini. Gogot melanjutkan, “Inovasi dalam hal sarana dan prasarana, aktivitas, anggaran, promosi atau marketing, dan pengelolaan. Inovasi sarana dan prasarana dilakukan dengan pemanfaatan ruang dengan maksimalisasi fungsi. Lalu inovasi anggaran, KPU dapat dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah; Ormas; Parpol; maupun lembaga pendidikan, swadaya, sponsorship, dan lain-lain. Karena Kita ini didorong untuk mengoptimalkan kegiatan RPP, tapi di sisi lain anggaran tidak ada atau jika ada memang minim”.(AACS)

MENYAMBUT RAMADHAN DENGAN GEMBIRA

Jumat, 26 Mei 2017Oleh : MIftakul Rohmah. S.Ag. M.PdAnggota KPU Kabupaten Sidoarjo Besok, tepatnya tanggal 27 Mei 2017 insyaaallah bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1438 H, dimana umat Islam diseluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.Beragam ekspresi yang ditampilkan umat Islam dalam menyambut datangnya Ramadhan tersebut, coba tengok di kabupaten Bekasi antusiasme masyarakat menyambut ramadhan ditandai dengan pawai obor, di Aceh ada tradisi meugang, dimana masyarakat menikmati hidangan bersama sama dalam satu wadah, di Jawa dikenal dengan tradisi megengan yakni tradisi berbagi makanan dan kirim doa kepada kerabat yang sudah meninggal.Melihat fenomena diatas, tampak nyata kegembiraan umat Islam dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan , ibarat menyambut tamu agung yang sudah di nanti-nantikan selama kurang lebih 11 bulan, maka tentu segala persiapan dilakukan untuk menyambutnya agar tamu agung tersebut merasa tidak kecawa.Tapi yang lebih penting dari itu dari semua itu adalah bukan pada acara penyambutannya tapi pada bagaimana memperlakukan tamu agung tersebut dengan istimewa, hal ini mengadung makna bahwa sah-sah saja umat islam menyambut bulan suci dengan gembira dengan cara memanfaatkan bulan puasa itu sendiri yang sebaik baiknya. Dan untuk dapat memanfaatkan bulan ramadhan tersebut dengan baik maka hendaknya umat Islam melakukan persiapan terlebih dahulu.Persiapan persiapan tersebut diantaranya adalah: pertama persiapan ruhiyah (keimanan) Persiapan secara keimanan berupa pengendalian diri sejak sekarang untuk tidak melakukan maksiat, seperti menjaga pandangan dan lain-lain. Semoga dengan kebiasaan untuk menahan diri pada bulan Sya’ban, akan memudahkan kita menahan diri di bulan Ramadhan sehingga ibadah shaumnya jadi sempurna. kedua, Persiapan jasadiyah,Ramadhan adalah bulan ketika kita melakukan kebaikan maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat, ibadah sunnah akan mendapatkan pahala wajib dan pahala ibadah wajib berlipat-lipat, sangat disayangkan ketika tiba bulan Ramadhan dan kita dalam kondisi sakit, maka kita tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat, persiapan fisik bisa dilakukan dengan cara berolah raga secara rutin serta sudah membiasakan diri dengan shaum sunnah. Ketiga, Persiapan keilmuan memahami tata cara ibadah yang benar, membawa kita meraih pahala, karena apabila suatu aktifitas ibadah tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik, maka ibadahnya akan tertolak atau tidak mendapatkan pahala sama sekali. Dan keempat, persiapan maliyah/harta , persiapan harta yang dimaksud bukanlah persiapan harta untuk buka puasa, tetapi adalah untuk sedekah, karena sedekah di bulan Ramadhan akan mendapat ganjaran yang berlipat-lipat.Dengan melakukan persiapan diatas, maka kita akan bisa memanfaatkan bulan puasa itu dengan sebaik baiknya , tentu menjadi kewajiban bagi umat islam menjadikan bulan ramadhan ini selain sebagai bulan penuh ibadah, juga sebagai bulan dengan penuh pencapaian prestasi yang luar biasa. Dan bila kita menengok kezaman Rosullawah, maka akan kita jumpai banyak sekali kejadian kejadian yang menunjukan etos kerja yang luar biasa dari umat islam. Bukankan perang badar pada tanggal 17 ramadhan. Perang badar merupakan suatu peristiwa yang luar biasa perang yang tidak sebandiing antara umat islam dan kaum Qurais antara 300 orang melawan hampir 1000 orang belum lagi kondisi padang pasir yang begitu panasnya , paling tidak menguras tenaga dan mengeringkan dahaga tetapi umat islam mampu memenangkan peperangan dengan gemilang dan bukankah kemerdakaan bangsa kita yang kita peroleh dengan perjuangan fisik yang luar biasa juga kita dapatkan di bulan ramadhan.Oleh karenanya kita sebagai umat islam hendaknya mampu menjadikan bulan puasa ini sebagai pendorong dalam rangka mencapai optimalisasi dan maksimalisasi dalam setiap pekerjaan. Karena dalam kajian sosiologi akan keterkaitan antara ibadah seseorang dengan spirit dalam meraih keberhasilan dalam kehidupan. Korelasi tersebut muncul karena keyakinan mendalam bagi umat Islam bahwa dalam ibadah puasa tidur orang puasa saja beribadah apalagi kalau berpuasa sambil bekerja keras , tentu nilai ibadahnya berlipat ganda. Amin.Kami segenap keluarga besar KPU Kabupaten Sidoarjo mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1438 H.

Populer

Belum ada data.