RAPAT KOORDINASI REGIONAL WILAYAH II "KUATKAN LAPORAN PENGGUNAAN ANGGARAN"
Jumat, 13 September 2013Jakarta, kpu.go.id- Realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 yang baru mencapai 31% untuk seluruh satker (Satuan Kerja-red)KPU di seluruh Indonesia, dapat dijadikan tolak ukur sebagai bahan evaluasi pada penggunaan anggaran pemilu 2014 yang efektif dan terencana. "pada kesempatan ini kami minta agar penyerapan anggaran tidak semata-mata untuk mengejar target persentasenya, tapi juga harus melihat kualitasnya." ujar Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, Husni menekankan agar seluruh satker dapat mengevaluasi program-program kegiatan termasuk kendala yang dihadapi.Penjelasan itu disampaikan oleh Husni Kamil Manik saat membuka Rapat Koordinasi (RAKOR-red) regional II mengenai pengelolaan keuangan dan pertanggung jawaban pemilu 2014, Jumat,(14/09) di Bali, yang dilaksanakan selama tiga hari (14-16 September).Rapat Koordinasi ini juga dihadiri Komisioner dan Sekretaris KPU Provinsi serta KPU Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB dan Bali sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghadapi penyusunan anggaran tahun 2014 dan evaluasi pelaksanaan anggaran tahapan pemilu 2014 yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2013.Pada kesempatan ini juga hadir Komisioner KPU RI diantaranya Hadar Nafiz Gumay, Arief Budiman dan Sigit Pamungkas serta Sekretaris Jenderal Arif Rahman Hakim. Sejumlah pejabat II dan III dilingkungan sekretariat jenderal KPU juga mengikuti kegiatan ini. Untuk meningkatkan wawasan satker KPU wilayah regional II juga dihadirkan narasumber dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) Ir. Abdul Rifai sholeh, MM."BPK-RI mengeluarkan tiga buku pada tiap hasil pemeriksaan laporan keuangan di suatu kementerian/lembaga, pada buku kedua dan ketiga terdapat rekomendasi yang harus dilaksanakan suatu kementerian/lembaga untuk meningkatkan kualitas opini yang akan dikeluarkan oleh kami (BPK RI- red)" ungkap Abdul Rifai Sholeh, ia mengharapkan KPU dapat melaksanakan rekomendasi yang diberikan BPK-RI untuk meningkatkan kualitas opini yang di dapat KPU menjadi Wajar Tanpa Pendapat (WTP).Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal KPU Arif Rahman Hakim mengingatkan agar tiap satker fokus pada kegiatan besar yang perencanaan dan anggarannya sudah tersedia. Ia mencontohkan pengadaan alat kelengkapan logistik pemilu dan Pembangunan prasarana gedung kantor KPU yang harus disiapkan proses lelangnya pada bulan September ini.Sementara itu komisioner KPU Arif Budiman menegaskan Pelaksanaan anggaran tahun 2013 untuk tahapan pemilu yang telah selesai dilaksanakan dan perancangan program tahapan penyelenggaraan pemilu tahun anggaran 2014 serta persoalan laporan penggunaan anggaran yang telah selesai dilaksanakan harus menjadi pokok bahasan yang perlu dikupas dalam rakor ini, sehingga dapat memperbaiki status laporan keuangan lembaga KPU menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)."setidaknya ada tiga hal yang penting untuk dibicarakan saat ini, pertama mengenai anggaran pasca dikeluarkannya revisi DIPA yang keempat, kedua anggaran yang kita rancang untuk penyelenggaraan tahapan pemilu tahun 2014 dan yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan pertanggung jawaban terhadap anggaran tersebut." ungkap Komisioner KPU-RI Arif Budiman. Arif pun meyakinkan kepada peserta opini WTP dapat diperoleh oleh KPU dengan usaha bersama.Acara pembukaan rapat koordinasi malam ini ditandai dengan pemukulan gong sebanyak sembilan (9) kali oleh Ketua KPU RI, dan doa bersama dengan seluruh peserta rapat, agar segala maksud dan tujuan dilaksanakannya rapat ini dapat terwujud. (robby/dam. FOTO KPU/dam/hupmas)